RESENSI"Danur". Judul Buku : Danur. Nama Pengarang : Risa Saraswati. Penerbit, Cetakan ke- : Bukune, 1. Kota Terbit : Jakarta. Tahun Terbit : 2011. Jumlah Halaman : 216 Halaman; 13 x 19 cm. ISBN : . Novel ini menceritakan tentang seorang Risa yang bisa berinteraksi dengan makhluk tak kasat mata. JualBeli Novel Novel Gerbang Dialog Danur. Tersedia Produk aman dan mudah, jaminan uang kembali 100% di Bukalapak. Novelberjudul Gerbang Dialog Danur yang diangkat ke layar lebar dan diperankan oleh Prilly Latuconsina ini berhasil menyedot banyak perhatian. Sampai detik ini film Danur tercatat sudah di tonton lebih dari 2.300.000 penonton. Banyak spekulasi yang bermunculan mengapa film Danur begitu ramai di bicarakan. Mulai dari film ini merupakan cerita asli dari Risa Saraswati dan kelima sahabatnya Vay Tiền Trįŗ£ Góp 24 ThĆ”ng. Judul buku Gerbang Dialog DanurNama Pengarang Risa SaraswatiNama Penerbit BukuneKetebalan Buku XII+224 halaman 1,5cmTahun Terbit Mei 2017Nomor Edisi 978-603-220-150-2 Danur berkisah tentang seorang gadis indigo bernama Risa Prilly Latuconsina yang memiliki kemampuan melihat makhluk ghaib. Sejak kecil, ia selalu kesepian. Ayahnya yang bekerja di luar negeri hanya mengunjunginya selama enam bulan sekali, sementara ibunya, Elly Kinaryasih. Bekerja sebagai seorang guru. Saat berusia delapan tahun, Risa berharap dapat memiliki teman. Keinginanya terkabul, ia akhirnya mempunyai tiga orang teman sebaya bernama William, Janshen, dan Peter yang muncul tiba-tiba. Anehnya, hanya Risa yang dapat melihat mereka bertiga. Mereka akhirnya memberitahu Risa, sebenarnya mereka adalah hantu dari zaman penjajahan Jepang di Hindia-Belanda. Sang ibu, Elly, sering melihat anaknya tertawa seolah-olah memiliki banyak teman. Merasa curiga kepada anaknya, Elly memanggil seorang dukun bernama Asep untuk menjelaskan apa yang terjadi dengan Risa. Asep kemudian menunjukkan wujud asli dari ketiga sahabat Risa yang ternyata sangat menakutkan. Setelah menyadari teman-teman Risa adalah hantu, Elly segera mencari cara agar dapat memisahkan anaknya dari teman-teman gaibnya tersebut. Akankah Elly berhasil menemukanya? Buku ini memiliki cover yang sangat menarik serta tulisan pada buku yang mudah dipahami sehingga mempermudah pembaca dalam memahami isi dan alur ceritanya. Hanya saja buku ini dicetak menggunakan kertas yang buram sehingga sedikit kurang menarik untuk dibaca. Mukhammad Ali Mustofa/VIII B Lanjut ke konten Akhirnya kemarin setelah bolak balik maju mundur nggak jelas, saya memutuskan untuk beli novel GERBANG DIALOG DANUR. Awalnya pas ke Gramedia nggak niat untuk beli buku ini, karena genre novel ini bikin saya merinding. Dari mulai di luncurin novelnya sampe ada filmnya saya selalu ngejauhin novel ini. Karena saya nggak mau pas mau tidur kebayang ceritanya dan akhirnya nggak berani tidur sendiri. Ini cuma review ala-ala saya aja ya, untuk membagikan pendapat saya tentang novel ini. Oke balik ke novelnya, saya akan mulai bahas dari cover. Menurut saya pribadi pas pertama kali pegang novel ini lumayan serem dan saya gak berani lama-lama liat covernya. Mungkin menurut pendapat orang covernya biasa aja dan gak ada kesan menakutkan sama sekali. Tapi setelah baca novelnya covernya serasa berubah jadi lebih bersahabat alias nggak menakutkan. Di cover itu saya suka sama gambar anak kecil cowok yang duduk bareng Risa, kaya boneka aja keliatannya haha. Saya nunggu untuk baca cerita ini pas pagi hari dan banyak orang di sekeliling saya. Buat antisipasi aja sih. Tapi ternyata, jeng-jeng ceritanya gak serem sama sekali. Saya ngerasa lebih ke kasian sama kisah makhluk-makhluk yang ada di novel ini. Gak kebayang aja sekian puluh tahun masih ada didunia kaya gini, untuk menunggu orang yang disayanginya. Tiba-tiba kaya kepikiran gimana ya kalo saya bisa liat mereka hehe. Tapi abisnya saya kepikiran, kalo saya bisa liat mereka otomatis saya bisa liat makhluk yang lainnya dong nahlo merinding disko deh. Untuk jalan ceritanya sendiri dimulai saat Risa melalui masa kecilnya dan ditemani kelima sahabat hantunya, bagaimana Risa dan kelima sahabat hantunya ketemu, kemudian kenapa Piter cs ninggalin Risa sampai setelah bertahun-tahun akhirnya hantu kecil ini kembali nemuin Risa serta kisah tentang hantu-hantu lain yang ditemui Risa selama Piter cs ninggalin dia. Buat saya pribadi ceritanya cukup bagus, dan nggak nyeremin sama sekali. Saya rasa ini novel dibikin emang bukan untuk bikin pembacanya ketakutan, tapi untuk lebih mengenalkan kalau hantu-hantu itu nggak semuanya nyeremin karena mereka cuma kesepian dan butuh didengarkan. So, buat semua orang yang penakut akut seperti saya tapi penasaran sama dunia ā€œmerekaā€ bisa lah baca novel ini sekalipun waktu malam dan sendirian di rumah karena ceritanya cukup bersahabat. Saya nggak bisa bandingin cerita di novel ini dengan filmnya, kebetulan saya milih untuk nggak nonton filmya setelah ketakutan liat trailernya ^^ Kamu tidak sendiri, bisa jadi saat kamu membaca tulisan ini ada ā€œdiaā€ yang sedang duduk menemani Judul Gerbang Dialog Danur Penulis Risa Saraswati Penerbit Bukune Terbit 2015 Tebal 224 hlm. ISBN 6022201500 Jangan heran jika mendapatiku sedang bicara sendirian atau tertawa tanpa seorang pun terlihat bersamaku. Saat itu, mungkin saja aku sedang bersama salah satu dari lima sahabatku. Kalian mungkin tak melihatnya. Wajar. Mereka memang tak kasat mata dan sering disebut… hantu—jiwa-jiwa penasaran atas kehidupan yang dianggap mereka tidak adil. Kelebihanku dapat melihat mereka adalah anugerah sekaligus kutukan. Kelebihan ini membawaku ke dalam persahabatan unik dengan lima anak hantu Belanda. Hari-hariku dilewati dengan canda Peter, pertengkaran Hans dan Hendrick dua sahabat yang sering berkelahi, alunan lirih biola William, dan tak lupa; rengekan si Bungsu Johnsen. Jauh dari kehidupan ā€œnormalā€ adalah harga yang harus dibayar atas kebahagiaanku bersama mereka. Dan semua itu harus berubah ketika persahabatan kami meminta lebih, yaitu kebersamaan selamanya. Aku tak bisa memberi itu. Aku mulai menyadari bahwa hidup ini bukan hanya milikku seorang…. Namaku Risa. Aku bisa melihat mereka’. Jiwaku sudah hilang, tak bisa lagi disebut manusia. Tapi kini aku merasa jauh lebih hidup daripada saat aku hidup dulu. Aku bahagia, mungkin aku adalah jiwa mati paling bahagia yang pernah Will Secara keseluruhan, buku ini adalah sebuah novel. Tetapi, tiap babnya memiliki judul’ yang berbeda. Bukan hanya judul yang berbeda, tapi tokoh’ yang diceritakan juga berbeda. Cerita ditulis dari sudut pandang orang pertama, setiap babnya. Pada bagian prolog–atau bisa disebut saja pada bagian awal, berjudul Gerbang Dialog Danur, perkenalan’ oleh Risa. Saat tiba di bab bisa kubilang bab pertama yang berjudul Anjung Temayun, disana kita akan mulai mengerti’ tentang bagaimana nantinya cerita ini akan mengalir. Risa memiliki sebuah kemampuan dimana kemampuan itu termasuk kemampuan istimewa’. Risa dapat mendengar dan melihat yang mereka tidak dapat lihat. Hantu. Sejak kecil, Risa memiliki banyak teman. Hanya saja, teman-teman Risa itu bukanlah jenis makhluk’ yang sama dengan Risa. Mereka adalah William si pemain biola, Peter, Hans dan Hendrick yang narsis dan sering bertengkar, serta Janshen si bungsu dengan gigi ompongnya. Jika pada bab satu kita disuguhkan tentang cerita’ Risa dan teman-teman hantunya di rumah neneknya, pada bab ke dua, kita akan diajak’ untuk kembali ke masa lalu. Ke masa saat bangsa Belanda masih menjajah tanah air. Ke masa dimana teman Risa, Peter masih hidup. Kala itu, hidup Peter sangat bercukupan. Ayahnya adalah anggota militer yang sangat gagah. Peter juga memiliki ibu yang sangat anggun. Terlebih, Peter memiliki pengasuh’ orang pribumi asli, Siti yang sangat menyayanginya. Hanya saja, di umur 14 tahun, Peter harus kehilangan nyawanya karena orang Jepang yang mereka sebut– Nipon. Bab ini diberi judul Sendiri di Atas Bentala. Kehidupan Hans dan Hendrick pun di ceritakan pada bab-bab selanjutnya. Bab ini diberi judul Berdecit Bersama Hans dan Hendrick. Tidak banyak yang diceritakan pada bab ini. Kebanyakan adalah potongan curhat’ mereka pada Risa. Seperti biasa, mereka selalu’ bertengkar. Hanya saja, pada bab ini, kita di’beri’ tahu tentang hal-hal yang mungkin ingin kita tahu= Apa yang dilakukan Hans dan Hendrick sebelum mereka mati? Hans jago membuat kue, Hendrick pernah’ populer di sekolahnya. Cuping Wajah William, bab ini diberi judul seperti itu. Seperti yang dikatakan judulnya, bab ini bercerita tentang kisah di balik sosok pendiam Will. William. Ada dua jenis manusia yang terlahir ke dunia ini. Manusia yang beruntung dan kurang beruntung. Kita bisa menilai sendiri, masuk di kategori manakah kita? William beruntung karena ia lahir di tengah keluarga bangsawan kaya raya. Namun, Will juga bisa di sebut kurang beruntung, karena ia hanya dibesarkan oleh harta benda orangtuanya. Ayahnya sangat memuja ibunya. Ibunya sangat peduli dengan gaya pakaian, pergaulan, teman-teman kaya, dan harta benda. Banyak teman ibu Will yang memasukkan’ anak mereka ke sekolah musik ternama. Bagi ibu Will, menyekolahkan anak ke sekolah musik ternama juga merupakan’ salah satu gaya hidup. Maka dari itu, tidak ingin ketinggalan, ibu Will juga menyekolahkan anaknya ke sekolah musik. Pada akhirnya, Will bertemu dengan biola. Dengan biola, ia bisa mengungkapkan rasa’ yang dulunya hanya melintas di kepalanya. Dengan musik, ia lebih mudah mengekspresikan emosinya. Biola tersebut ia beri Nouval. Pada bab ke-enam atau bisa dibilang begitu, sebagai bab penutup untuk perkenalan’ tokoh utama hantu bisa dilihat pada cover diberi nama Filsofi Gigi. Bab yang cukup singkat, sebenarnya. Seperti judulnya yang mengungkit-ungkit tentang gigi, seperti yang kita ketahui, si bungsu Janshen kehilangan giginya dan menyebabkan ia dipanggil Ompong’. Nah, pada bab ini kita’ akan diberi tahu alasan’ kenapa Janshen kehilangan giginya? Kala itu, saat ia sudah hampir ditebas oleh Nippon, ia sempat terjatuh dan kehilangan gigi tengahnya. Pada bab selanjutnya, konflik utama akan mulai tersajikan’. Pada awalnya, Risa sudah berjanji pada Peter bahwa ia akan mengakhiri hidupnya agar bisa bersama-sama’ dengan mereka mengingat bahwa Risa adalah manusia yang akan terus bertumbuh. Kala itu, Risa berjanji, bahwa pada ulang tahun ke-14nya, sama seperti umur di mana Peter kehilangan nyawanya, Risa juga akan meninggalkan’ dunia ini. Hanya saja, banyak hal-hal yang diluar’ kendali. Risa merasa bahwa ia tidak dapat meninggalkan dunia ini. Maka dari itu, Peter marah dan semenjak itu, Peter dan kawan-kawan tidak pernah lagi mau menampakkan diri di depan Risa. Meski mereka masih tinggal di satu rumah yang sama dengan Risa. Jalan cerita pada buku ini masih panjang. Setelah Risa ditinggal oleh teman-temannya, Risa mulai bertemu dengan Makhluk’ lain. Berbeda dengan Peter dan keluarganya yang tinggal di rumah Risa yang wajahnya cenderung masih bisa dilihat’, makhluk yang Risa temui akhir-akhir ini seringkali mengganggunya dan menampakkan wajah seram mereka. Ini membuat Risa menyesal dan merindukan teman-temannya. Pada akhirnya, Risa tetap tumbuh dewasa, dan teman-temannya tidak. Apakah, setelah sekian lama, Peter dan teman-temannya akan kembali menampakkan diri di depan Risa? — Setelah cerita inti tentang penggenalan karakter dalam buku ini, masih banyak pengenalan-pengenalan lainnya yang menarik’ hati. Hantu-hantu yang Risa temui kebanyakan meminta pertolongan dengan curhat’ tentang apa yang mereka alami saat mereka hidup dulu. Ada Samantha yang mati karena penyakit yang mengerogotinya, ada Asih yang meninggal karena bunuh diri akibat tidak bisa menanggung aib, ada juga Elizabeth yang bunuh diri karena tidak tahan menjadi pemuas’ nafsu tentara Nippon, persahabatan sehidup semati Jane dan Sarah, Teddy dengan perjuangannya untuk bertahan dari tentara Nippon. Sebagian besar hantu yang diceritakan memiliki kisah yang kelam, sebagian tidak. Mungkin bagian yang kelam’ terdapat pada bagaimana mereka mati, bukan bagaimana kisah hidup mereka dulunya. Pada awalnya, aku tidak begitu peduli’ tentang adanya kesamaan nama antara penulis dengan tokoh utama dalam cerita ini. Setelah aku menelah lebih lanjut, ternyata buku ini juga memiliki unsur non-fiksi’. Ya, buku ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis. Aku tidak pernah menyukai genre misteri ataupun horror. Bukan karena itu bukan porsi’ku. Aku sangat menyukai film-film horror, terutama film dengan zombie’ di dalamnya. Hanya saja, genre horror yang ditawarkan penulis indonesia seringkali melenceng dari topik utamanya, misalnya genre Horror yang biasanya menyelipkan’ sedikit unsur romance menjadi menyelipkan’ sebagian besar unsur romance yang kadang membuat pembaca… ngeh.. Buku ini juga menyelipkan unsur-unsur romance. Tapi, sesuai dengan genrenya, buku ini tidak begitu-banyak’ menyelipkan tentang hal-hal tersebut untunglah. Jujur saja, cover dari buku ini sangat pas’ untuk cerita yang ditawarkan di dalamnya. Hanya saja, aku sempat ngeh’ saat melihat judulnya. Gerbang Dialog Danur. Lalu, saat aku memutuskan untuk membaca dan menyelesaikan buku ini, aku masih tidak mengerti, mengapa Gerbang Dialog Danur? Memang benar, pada halaman 195, aku menemukan ini Danur adalah air berbau busuk yang keluar dari mayat yang mulai membusuk. Lalu kenapa Gerbang? Sebenarnya penulis sudah menjelaskan banyak hal tentang Gerbang Dialog ini pada awal buku, mungkin aku saja yang tidak mengerti. Aku menyukai gaya penulisan Risa Saraswati. Meskipun tidak memberi kesan mellow’ Ah iya, ini novel horror, aku tetap bisa menikmati novel ini. Mungkin karena novel ini ditulis dari sudut pandang orang pertama. Overall, sebagai pembaca yang tidak begitu berdedikasi’ pada novel bergenre horror, aku menyukai buku ini! Meski begitu, masih banyak hal yang tidak masuk akal pada buku ini šŸ™‚

resensi novel danur gerbang dialog